PROFIL JCM
Jama'ah
Cinema Mahasiswa (JCM)
Jama’ah
Cinema Mahasiswa atau biasa
disingkat JCM merupakan unit kegiatan mahasiswa yang mewadahi minat, bakat, dan
kreatifitas mahasiswa pada bidang Karya Audio Visual kususnya FILM. JCM
didirikan pada tanggal 29 Oktober 1993 tepat pada hari sumpah mahasiswa yang
ditandai pemberian secara resmi Piala Su’allik untuk pertama kalinya.
Piala diberikan seusai apresiasi film berjudul Langitku Rumahku di
auditorium kampus IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.
Sutradara
yang mendapat penghargaan dan memberi sambutan kelahiran JCM pada waktu ini
adalah Eros Djarot, dan diresmikan menjadi UKM dengan SK rektor IAIN Sunan
kalijaga pada tanggal 17 Oktober 1997, serta resmi menjadi anggota SENAKK
(Sekretariatan Nasional Kine Club Indonesia) pada 01 Desember 1997. JCM memang
lebih fokus pada Film, namun JCM juga memproduksi karya audio visual lainnya,
video kreatif, video feature, documenter, video klip, company profile dan
iklan. Beberapa bidang yang dipelajari dalam JCM meliputi beberapa hal, ada
Penyutradaraan, Kepenulisan Naskah, Sinematografi, Editing, Management
Produksi, Sound Directing, Artistik, Kamera DLL .
Agenda yang
ada di JCM dalam satu tahun diantaranya sebagai berikut :
- Kemah Film : merupakan workshop awal untuk
anggota baru yang bertujuan mengenalkan anggota baru terhadap dasar-dasar
pembuatan film. Yang melingkupi Kepenulisan Naskah, Penyutradaraan, Director Of
Photography, Artistik, Sound Director, Editing dan Management Produksi.
- Produksi Workshop : produksi film awal
sebagai pembelajaran dan penerapan materi yang didapat dari kemah film.
- Sekolah Film : pelatihan film setiap dua
minggu sekali sebagai pembelajaran lanjutan dari kemah film.
- Sharfi (Sharing Film) : diskusi,
nonton bareng dan bicara segala hal tentang film yang diadakan seminggu sekali
untuk menambah pengetahuan dan wacana perfilman kita.
- Produksi film diklat : produksi film lanjutan
sebagai pematangan dalam keproduksian dan sebagai penerapan materi yang didapat
selama sekolah film dan sharfi .
- Bioskop Kalijaga : pemutaran film-film indie
dari JCM maupun dari kine klub luar untuk diapresiasi dan didiskusikan, juga
sebagai sarana silaturahmi komunitas kine klub/komunitas film di yogyakarta,
rutin diadakan setiap sebulan sekali.
- Kalijaga Awards : kalijaga Awards merupakan
festival film pendek tahunan yang di selenggarakan oleh JCM. Kaijaga awards
lahir sebagai respon terhadap perkembangan film pendek di Indonesia yang kian
hari kian berkembang. Dengan adanya festival ini diharapkan teman-teman
parasineas muda tidak hanya dari kalangan mahasiswa namun juga ditingkat
sekolah dapat terpacu untuk terus berkarya dalam bentuk film pendek.
- Produksi Film Kepengurusan : produksi film
besar di akhir kepengurusan yang menjadi film kebanggaan dan pembuktian apa
yang telah didapat selama berproses di JCM.
- Dll
Pada asal
mulanya JCM terbentuk dengan semangat para pecinta film yang haus akan
apresiasi pada film-film pada masa itu, mereka berkumpul, memutar film bareng
dan sharing tentang film tersebut. Hal tersebut dilakukan semenjak lahirnya JCM
hingga sekitar tahun 2005. Seiring kedewasaan dalam memahami film pada akhirnya
JCM memberanikan diri untuk menginjak ranah produksi. Akhirnya di tahun 2005
dengan mengusung genre Dokumenter mengangkat tentang pesta demokrasi dalam
kampus yang berjudul Refleksi Sebuah Demokrasi lahir.
Film ini
menjadi pencapaian bersejarah dalam JCM dan UIN Sunan Kalijaga, setelah film
ini dari tahun ketahun JCM semakin giat dalam memproduksi film sudah sekian
puluh bahkan ratus film yang telah diproduksi hingga sekarang. sekarang setiap
tahunnya anggota baru JCM diwajibkan membuat sebuah film. ada juga film
kepengurusan yang diproduksi setahun sekali. tercatat ada sekitar kurang lebih
10 film setiap tahun.
Tahun 2007 hingga 2010 juga hampir sepuluh film di tiap
tahunnya diproduksi. untuk tahun 2011 sendiri jcm memproduksi film
kepengurusannya berjudul :
- LIPSTIK
Kemudian di tahun 2012 JCM melahirkan
beberapa film indie dari anggota JCM sebagai puncak dari pembelajaran pada
Sekolah Film yang diadakan JCM tiap minggu sekali berjudul :
- DJADAB
- DANDELION
Dan film
kepengurusan berjudul :
- MAGERSARI
Di tahun
2013 film workshop pun diproduksi, dan terciptalah 4 film :
- ROSE
- KOTAK
SENJA
- ALAY
- SUNDA
MANDA
Kemudian di
tahun 2014 JCM melahirkan beberapa film indie dari anggota JCM sebagai puncak
dari pembelajaran pada Sekolah Film yang diadakan JCM tiap minggu sekali
berjudul :
- TEEN DIE
END
- DOR
Dan di tahun
2014 untuk film kepengurusan JCM memutuskan untuk memproduksi Film Omnibus
(beberapa film dalam satu film) .dan ini merupakan sejarah pertama kalinya JCM
membuat film omnibus. Omnibus ini terdiri dari 3 film yang berjudul :
- KAMBOJA
- TUHAN
DIATAS LIFT
JCM yang sudah menginjak umur ke-20-nya ini
sudah mengalami pendewasaan dalam berkarya, semangat apresiasi mereka yang dulu
sekarang diimbangi dengan semangat produktifitasnya dalam berkreasi, hal ini
terbukti dengan puluhan film yang telah diproduksi. Beberapa penghargaanpun
telah diraih sineas-sineas muda berbakat yang lahir di JCM . diantarnya :
- Film Cinta Lampu Bangjo menjadi Film terbaik
dalam Festival Film Bem Ikom UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta dengan juri Ifa
Isfansyah (sutradara sang penari, garuda di dadaku dll) dan Agus Kunz (sutradara
republik twitter)
- Film Lipstik menjadi Juara 2 di Festival Film
Lesbumi, yogyakarta
- Film A Kiong produksi Dini Mediapro dan JCM
menjadi Juara 2 di Lomba Film Kemendiknas, Jakarta
- Film Terfavorit juri dalam Lomba Video
Dokumenter Gus Dur yang diadakan Dema UIN Sunan kalijaga dan Gusdurian
- Dan beberapa film lainnya menjadi
finalis di beberapa festival film besar di Indonesia. UI Film Festival,
Festival Film Es Cream UII, Tebas Award, Islamic Short Movie Festival, Magelang
Film Festival, dan festival film lainnya.
Film bukan
sekedar hasil karya seni secara kolektif, tetapi film adalah media komunikatif
yang sangat penting dan efektif dibanding media komunikasi lainnya. Karena film
merupkan satu-satunya seni yang mampu mewakili (representatif) kompleksitas
zaman ini. Film ini juga mewakili nafsu kita yang hampir tanpa batas,
pertempuran ide, teknologi, transformasi dan pertempuran uang-pun ada dalam
film. Dengan kreasi audio visualnya JCM mengajak semua anggotanya belajar
menghargai minat dan bakat mereka agar tidak terbuang sia-sia. Mengolah bakat
di JCM bukan hal yang sulit juga tentu tidak mudah tapi karena minat dan
keinginan berkarya hingga sesuatu hal menjadi menyenangkan.
JCM sudah banyak
melahirkan banyak sineas-sineas muda berbakat, banyak dari alumni JCM yang
sekarang sudah membuka PH (production House) dan pastinya melahirkan
karya-karya unggulan pula, dan tidak sedikit yang sudah bergabung dengan PH
profesional di Indonesia. Salah satunya juga sudah mengikuti produksi film layar
lebar juga bersama L.A Indie Movie dan melahirkan film omnibus berjudul
“Isyarat” . banyak dari anggota JCM yang sengaja bergabung untuk memperdalam
ilmu dalam perkuliahan mereka dan ada juga beberapa
anggota yang memang ingin belajar menjadi movie maker dan bercita-cita menjadi
Sineas yang besar tidak sedikit juga yang pengen jadi artis. “dari kreasi jadi
rejeki” celetukan itu yang sering diomongkan di kalangan JCM, tapi benar adanya
bahwa meraup rejeki bisa dengan kreasi yang sesuai minat dan bakat kita.
Banyak
hal yang kita dapat di JCM ilmu, kreasi, relasi, rejeki dan banyak lagi. Dengan
semangat berkreasinya JCM selalu mengingatkan “ Ajining Manungsa, Gumantung ana
ing Karya” . Jadi sudahilah budaya tebar orasi sudah saatnya kita berkreasi.
Mari berkreasi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar